Senin, 18 April 2011

Night in nixon city...just memory of mind


Malam ini akan banyak hal yang harus kurenungkan....(red:@nixon city)
Mulai dari bangun pagi,dimana tidak lagi muncul bulan karena  telah letih bersinar,menunggu munculnya matahari yang akan mengganti shiftnya  untuk kembali menerangi tempat para insan berpijak..sampai pada sore hari ,, Sang pencerah,  akan kembali memanggil sang bulan untuk bergantian menjadi penerang bumi ini.

Perenunganpun dimulai.....

Awal dari ketika mata terbuka...dan setelah mengajak hati untuk mengucap syukur atas kenyamanan istirahat yang telah dirasakan,maka kakipun beranjak mengajak seluruh anggota tubuh untuk saling membantu melaksanakan segala rutinitas yang terkadang menurutku sangat membosankan.
            Kebosanan melanda setiap hari,tapi hati slalu ingin membuang sejauh mungkin rasa yang menjenuhkan itu dan memberikan tumpukan semangat baru layaknya kobaran nyala api.namun apa daya,kekuatan slalu saja dikalahkan dengan rasa malas yang menjadi musuh semua jiwa namun sekaligus menjadi sahabat bila dipelihara dengan baik...hmmm,sungguh aneh..Seseorang pernah mengatakan padaku...”lakukanlah yang terbaik dari sekarang,jangan sampai kata penyesalan keluar dari mulutmu dan belajarlah banyak-banyak dari banyak orangtua yang telah menghabiskan waktunya dengan berbagai alasan buruk yang akhirnya membuang waktunya sendiri untuk dapat memberikan yang terbaik kepada orang lain”

Aku kembali merenung,para orangtua telah menghabiskan bertahun-tahun waktunya untuk menjalani hidupnya.tentunya mereka telah merasakan bagaimana kehidupan itu, dan pastinya mereka juga tahu apa yang sebaiknya mereka lakukan jika Tuhan memberikan waktu kedua kali untuk menjalaninya.Aku bisa memastikan bahwa mereka akan berbuat baik,seperti apa yang dianjurkan di berbagai buku agama dan berusaha menngubah dunia dengan mengubah diri sendiri.

Ketika orangtua memaksakan kehendaknya pada seorang anak,seharusnya kita tahu bahwa itu untuk kebaikan kita,sekaligus agar penyesalan yang pernah dia rasakan tidak dirasakan lagi oleh anaknya.

Kembali kumerenung....lalu mengapa sampai sekarang mataku harus melotot,kepalaku harus keras dan hatiku serasa seperti batu yang tak bisa luluh ketika ibuku memberi nasihat??
Ditambah lagi,aku sering terjatuh di kesalahan yang sama yang tadinya aku sudah berjanji untuk berusaha tidak melakukan itu lagi...ahhhh,sungguh mengherankan.!!!
Kemudian,belajar,..hanya sebentar,tapi serasa seperti seabad,...dan kembali merenung...ada apa dengan jiwaku sekarang???????

Impianku yang sering kugembar-gemborkan kepada orang lain,selalu memotivasi aku untuk tetap bertahan dalam setiap resiko yang ada...Namun,bertolak belakang dengan usaha yang aku sudah lakukan..kalau sudah seperti itu,bagaimana impianku dapat terwujud???
Semakin aku merenungi hal itu setiap malam menjelang tidurku...maka akan semakin banyak timbul retorika...penuh intrik tapi susah mengaplikasikan sang inspirasi...
Hmmmm...sungguh jiwa yang bodoh,tapi selalu berusaha untuk berubah,hanya saja kebodohan semkain melanda....berubah,tapi tidak tahu kapan akan memulai perubahan itu sendiri....

Lencana yang telah pasrah menggambarkan diriku pada setiap orang yang mengenalku,mungkin menganggap seolah aku ini orang hebat,..padahal,hufhh...(bukan orang hebat namun slalu memaksakan diri untuk berlagak seperti orang hebat.)benar-benar memalukan..

Besok,ketika aku bangun pagi,ketika aku diberikan udara baru oleh Sang pencipta jiwa,apakah aku akan sama seperti hari ini???apakah hanya ada feedback yang menunjukkan fenomena pembuangan waktu ke tong kesia-siaan??

Ahh,sudahlah,aku lelah untuk merenungi itu semua karena mataku tlah letih memandang seharian...
Sebenarnya aku selalu berharap untuk berusaha menjadikan tiap gepokan uang yang jatuh menghibahiku,dapat kurubah menjadi tumpukan ilmu yang tak dapat habis dimakan waktu...

Tapi, keinginan daging terkadang berkehendak lain, hanya sebentar saja dagingku ini bisa duduk dan belajar kehidupan dengan tenang.Selebihnya hanya kegelisahan yang mengharapkan kebaikan dunia....

Tapi,ya sudahlah..biarlah detik tiap detik hidupku,terjadi seperti sungai mengalir..tanpa paksaan namun tetap bermuara ke laut yang menampung segala sesuatu tanpa keluhan yang berarti,layaknya sebuah sifat ajaran Hasta brata.....@nitapoerba23#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar